Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Octavianus Budiyanto menilai aturan ini nanti akan membuat transaksi saham di BEI menjadi lebih likuid.
"Pada dasarnya aturan ini dibuat untuk membuat pergerakan saham lebih likuid. Market maker merupakan hal yg biasa dilakukan di bursa di dunia," kata Oky, saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (20/1/2020).
Saat ini APEI belum memberikan masukan kepada OJK maupun BEI terkait formula market maker di bursa apakah akan sama seperti perusahaan sekuritas dengan modal yang lebih besar.
"BEI dan OJK msh mendiskusikan hal ini kami APEI masih belum dapat informasi seperti apa detail teknisnya," jelas Oky.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan sedang merumuskan formula market maker yang tepat dan mengacu pada praktik di negara-negara lainnya.
Wimboh menyebut, saat ini jumlah perusahaan sekuritas atau broker di pasar modal terbilang cukup banyak, tapi dari segi permodalan kecil dan transaksinya banyak dilakukan di luar busa (over the counter). Karena itu, OJK mengusulkan perlu adanya monitoring atau pengawasan yang lebih ketat terhadap market maker seperti di industri perbankan dengan permodalan yang lebih besar.
"Market maker akan diawasi seperti bank. Sizenya harus besar," kata Wimboh di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen menyampaikan, terkait market maker di BEI, OJK akan merujuk (benchmark) pada
pada penerapan di bursa saham global seperti di Singapura (Singapore Exchange) dan Amerika Serikat (Nasdaq). Aturan ini sedang difinalisasi OJK dan bekerja sama dengan SRO Pasar modal.
Hoesen menjelaskan, pada prinsipnya, market maker dipakai di beberapa pasar untuk jenis-jenis saham yang tidak likuid atau terlalu kecil.
"Market maker ini akan ada regulasinya, sehingga aktivitasnya dipantau OJK dan SRO," kata Hoesen, dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020,Kamis (16/1/2020) di Jakarta.
Dengan adanya instrumen ini, kata Hoesen, akan mempersempit celah broker untuk melakukan transaksi semu untuk menaikkan harga saham alias menggoreng saham, sehingga, pasar saham Indonesia menjadi lebih kredibel.
"Yang kita lakukan bahwa orang lebih nyaman, publik punya trust terhadap pasar, investor aman," jelasnya.
(hps/hps)"penting" - Google Berita
January 20, 2020 at 12:31PM
https://ift.tt/2uc8tsT
APEI: Market Maker Penting untuk Bikin Saham Likuid - CNBC Indonesia
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "APEI: Market Maker Penting untuk Bikin Saham Likuid - CNBC Indonesia"
Post a Comment