Search

Penting, Deteksi Kusta sejak Dini - Suara Merdeka CyberNews


Penting, Deteksi Kusta sejak Dini

SEMARANG -Masyarakat Jawa Tengah mesti mewaspadai penyakit kusta. Saat ini jumlah penderita kusta di Jateng 1.490 orang. Jumlah ini tertinggi ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Gubernur Ganjar Pranowo meminta petugas kesehatan terus siaga memantau perkembangan pasien yang telah terdeteksi maupun pasien baru.

Satu hal yang ia tekankan adalah jangan sampai ada diskriminasi terhadap penderita kusta. ”Kusta itu bisa diobati, pasien jangan didiskriminasi. Kita deteksi sejak dini, ciri-cirinya gampang kok, kalau menemukan bercak seperti panu, tetapi mati rasa, segera pergi ke dokter, agar bisa diantisipasi sejak dini,” kata Ganjar pada peringatan Hari Kusta Sedunia Tingkat Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, kemarin. Dia juga meminta masyarakat menolong pasien kusta dengan memperbanyak literasi agar dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat lain tentang penyakit itu.

Harapannya, masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang kusta sehingga tidak panik ketika ada keluarga maupun tetangga yang terjangkit. Pakar penyakit kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dr Renni Yuniati SpKK mengatakan, masyarakat selama ini belum bisa mendeteksi penyakit kusta. Mayoritas mengira bercak putih di kulit adalah panu.

”Memang gejala awalnya seperti panu, muncul bercak merah di kulit yang jika disentuh dengan kapas atau jarum mati rasa. Jika merasakan gejala seperti itu sebaiknya segera memeriksakan diri ke puskesmas agar segera mendapatkan penanganan cepat,” kata Renni. Jika terdeteksi ada satu hingga lima bercak, pasien harus berobat selama enam bulan. Pengobatan bisa berlangsung lebih lama jika terdapat lebih dari lima bercak.

”Mulailah dengan mendeteksi bercak antaranggota rumah tangga. Karena penyakit ini genetik, seluruh anggota keluarga harus diperiksa. Meski ada pula yang ketika tahu menderita kusta justru disembunyikan, lalu setelah cacat baru bereaksi. Cacat kusta itu kan yang kita hindari dengan pengobatan terus menerus seumur hidup,” tandasnya.

Kualitas Sanitasi

Renni berharap masyarakat meningkatkan kualitas sanitasi, menjaga daya tahan tubuh dengan menambah asupan nutrisi dan makanan bergizi, serta cukup istirahat. ”Ketika muncul bercak gejala kusta, ditambah stres fisik dan psikis, tubuh yang berfungsi pun hanya tinggal beberapa persen.

Alhasil, kerentanan terhadap kusta pun lebih besar,” imbuh dia. Meski demikian, kata Renni, bukan berarti kusta tak dapat disembuhkan. Acara tersebut juga menghadirkan sejumlah mantan penderita kusta yang sembuh setelah menjalani pengobatan rutin. ”Pada tahap awal, kusta ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada kulit.

Bercak ini dapat berwarna cokelat, putih, atau merah, tapi tidak menimbulkan gatal. Bercak ini muncul tidak merata di seluruh tubuh. Sensitivitas bercak ini berbeda dengan bagian kulit yang normal. Rasanya cekotcekot. Alhamdulillah, sekarang sudah sembuh, tinggal pengobatan rutin,” kata Heni, salah satu penderita yang sudah sembuh. (H81-19)


Berita Terkait

Let's block ads! (Why?)



"penting" - Google Berita
February 05, 2020 at 12:01AM
https://ift.tt/399iMNn

Penting, Deteksi Kusta sejak Dini - Suara Merdeka CyberNews
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penting, Deteksi Kusta sejak Dini - Suara Merdeka CyberNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.