Merdeka.com - Setelah mangkir dari undangan rapat paripurna dengan agenda interpelasi DPRD Jember, Bupati Jember dr Faida kembali tidak hadir memenuhi undangan dari DPC PDIP Jember. Faida sedianya diundang bersama 11 nama lain dalam kapasitasnya sebagai bakal calon bupati pada proses penjaringan PDIP.
Acara bertajuk 'Penyampaian Komitmen Perjuangan kepada Rakyat' itu digelar DPC PDIP Jember dalam rangka persiapan dan konsolidasi partai banteng menghadapi Pilkada serentak 2020, Sabtu (28/12).
"Kita sepakat, PDIP wajib menang di Pilkada 2020. Kita akan bentuk susunan kepengurusan anak ranting, yakni hingga tingkat dusun, paling lambat Maret 2020," ujar Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo.
Perihal ketidakhadiran bupati, Arif menyebut secara implisit bahwa ketidakhadiran bakal calon akan berpengaruh pada proses pencalonan selanjutnya. Sebab mereka dinilai tidak komitmen.
"Yang tidak hadir berarti tidak penting, itu saja," ujar pria yang juga anggota Komisi II DPR ini.
Beberapa kali, awak media mencoba mempertegas maksud pernyataan Arif ini. Namun, Arif kembali menggunakan frasa 'tidak penting' bagi bakal calon yang tidak hadir, dengan gaya setengah bercanda dan satire.
"Saya kan cuma pakai istilah yang lagi viral di masyarakat, di medsos," ujar pria yang juga Wasekjen DPP PDIP.
Frasa 'tidak penting' sejak dua hari belakangan ini menjadi viral, dan menjadi guyonan sekaligus memanaskan situasi politik di Jember.
Frasa 'tidak penting' ini mengacu pada jawaban Faida saat ditanya wartawan.
Saat itu, Faida ditanya tentang kesiapannya untuk hadir memenuhi undangan rapat interpelasi untuk menjawab hak interpelasi dari DPRD Jember. Sembari berjalan lalu, Faida hanya menjawab dengan dua kata "tidak penting".
Rekaman video itu kemudian beredar di kalangan DPRD sesaat sebelum rapat paripurna, Jumat (28/12). Sebagian anggota DPRD kemudian tersinggung karena menilai bupati meremehkan interpelasi.
Padahal, agenda interpelasi dipandang penting, yakni perihal gagalnya Jember mendapatkan kuota CPNS karena bupati mengabaikan teguran dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN). Teguran diberikan karena bupati melanggar aturan hukum dalam memutasikan puluhan pejabat di Pemkab Jember.
DPRD Jember kemudian secara bulat menggulirkan hak angket kepada bupati Jember. Rapat paripurna DPRD Jember untuk membahas hak angket sedianya akan digelar pada Senin (30/12) besok.
Bekas Partai Pengusung
Hubungan antara Faida dengan PDIP bisa dibilang unik. PDIP merupakan salah satu partai pengusung utama Faida saat memenangi Pilkada 2015. Namun partai ini justru yang kemudian paling semangat menggulirkan hak interpelasi yang kemudian berujung pada hak angket di DPRD Jember.
Beberapa hari sebelum penetapan hak interpelasi, Sekretaris DPC PDIP Jember, Bambang Wahjoe secara terbuka mengaku menyesal dan memuinta maaf karena PDIP telah berperan menjadikan Faida sebagai bupati Jember.
Namun yang unik, Faida justru kembali mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati yang digelar PDIP Jember.
Kandidat petahana ini datang ke kantor DPC PDIP pada hari terakhir pendaftaran, yakni Sabtu, 15 September 2019. Bahkan Faida datang sekitar 5 menit sebelum pendaftaran ditutup pada pukul 15.00 WIB.
"Saya masih sibuk urusan dinas," ujar Faida kala itu memberi alasan mendaftar di detik-detik akhir.
Sebagai catatan, PDIP memiliki 7 kursi (sama dengan Gerindra) di DPRD Jember. Keduanya merupakan peraih kursi terbanyak kedua, di bawah PKB dan Nasdem yang sama-sama mendapat 8 kursi. Adapun syarat pasangan kandidat maju dalam Pilbup Jember, antara lain harus mengantongi minimal 10 kursi di parlemen. Artinya, pada Pilbup Jember 2020 mendatang, tidak ada satupun partai yang bisa maju tanpa berkoalisi dengan yang lain. [cob]
"penting" - Google Berita
December 30, 2019 at 07:41PM
https://ift.tt/2QrUsyA
Bupati Absen Penjaringan Pilkada Jember, PDIP Sebut yang Tidak Hadir Tidak Penting | merdeka.com - Merdeka.com
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati Absen Penjaringan Pilkada Jember, PDIP Sebut yang Tidak Hadir Tidak Penting | merdeka.com - Merdeka.com"
Post a Comment