Untuk itulah ada kebijakan bekerja, beribadah, hingga sekolah di rumah dalam upaya menjaga jarak.
"Bagaimana kita bisa saling mengingatkan dan kita mau diingatkan, dan upaya untuk melindungi orang lain yang yang tidak sakit serta mencegah penularan. Ini ditujukan untuk saling melindungi," kata Yurianto dalam konferensi persnya, Kamis (26/03/2020).
Dia menekankan setiap orang memiliki daya tahan tubuh yang berbeda. Jika yang masih muda merasa sehat, dia masih berpotensi menjadi pembawa virus dan menyebarkan ke orang lain misalnya orang tua atau orang yang memiliki penyakit bawaan.
"Jaga jarak, inilah kunci yang bisa digunakan untuk pencegahan. Tidak ada cara lain, kebiasaan pola hidup bersih sehat penting," katanya.
Hingga Kamis (26/03/2020) ada penambahan 105 kasus positif virus corona, sehingga menjadi total 893 kasus positif.
"Perkembangan pada 25 Maret pukul 12.00 sampai 26 Maret pukul 12.00 ada penambahan 103 kasus, jadi totalnya 893 kasus positif," ujar Yuri dalam siaran langsungnya.
Sebarannya masih banyak kasus ditemukan banyak di DKI, dan Sulawesi Selatan cukup banyak yakni 14 orang.
Pentingnya social distancing atau jaga jarak ini juga ditekankan oleh para ilmuwan luar negeri.
Mengutip BBC, Setiap orang yang terinfeksi dengan virus corona diperkirakan menularkannya pada rata-rata 2-3 orang lainnya pada tahap awal wabah. Penularan ini diukur oleh ahli epidemiologi menggunakan sesuatu yang dikenal sebagai angka reproduksi.
Sebagai perbandingan, influenza memiliki angka reproduksi 1,06-3,4 tergantung pada jenisnya. Flu Spanyol ditemukan memiliki jumlah reproduksi sekitar 1,8 oleh satu penelitian. Rhinovirus, yang merupakan salah satu penyebab flu biasa, memiliki angka reproduksi 1,2-1,83. Sebagian besar perkiraan untuk Covid-19 telah menempatkan angka reproduksinya di antara 1,4-3,9.
Masa inkubasi
Waktu antara infeksi dan gejala muncul telah ditemukan sekitar lima hari untuk Covid-19, meskipun dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk munculnya gejala, menurut penelitian di Cina. Jika Anda terinfeksi, dan terus bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan Anda akan menularkan virus ke antara dua dan tiga teman atau anggota keluarga, yang masing-masing kemudian dapat menginfeksi 2-3 orang lebih lanjut.
Dalam satu bulan satu kasus dapat menyebabkan 244 kasus lainnya dengan cara ini dan dalam dua bulan, ini meningkat menjadi 59.604 kasus.
Bahayanya, virus juga dianggap dapat menyebar dari orang yang telah terinfeksi tetapi belum menunjukkan gejala apa pun. Satu studi oleh Lauren Ancel Meyers di University of Texas di Austin memperkirakan bahwa transmisi diam-diam ini dapat terjadi pada 10% kasus. Diperkirakan 1-3% orang yang terserang penyakit akan tetap tanpa gejala.
Sudah ada beberapa bukti bahwa tinggal di rumah, dan menjaga jarak yang aman dari yang lain, dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini. Penelitian yang mengamati infeksi di Wuhan menunjukkan bahwa pengenalan tindakan kontrol skala besar membuat jumlah reproduksi di kota turun dari 2,35 menjadi hampir satu.
Salah satu tujuan utama dari social distancing adalah untuk meratakan kurva yang berarti menunda penyebaran virus sehingga menjangkau orang lebih lambat terkena virus.
Grafik yang menunjukkan jumlah infeksi akan memuncak jauh lebih cepat tanpa jarak sosial. Dengan itu, kurva jauh lebih rata, artinya pada waktu tertentu jumlah orang yang terinfeksi, dan karena itu orang yang membutuhkan perawatan dan medis yang mendesak, lebih rendah.
(gus/gus)
"penting" - Google Berita
March 26, 2020 at 06:35PM
https://ift.tt/2UhIdHU
Jaga Jarak Penting! 1 Orang Cuek Fatal Buat 50 Ribu Orang - CNBC Indonesia
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jaga Jarak Penting! 1 Orang Cuek Fatal Buat 50 Ribu Orang - CNBC Indonesia"
Post a Comment