Bandar Lampung (Lampost.co) -- Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat masyarakat dengan mudah mengakses semua yang diinginkan, termasuk pengetahuan. Kondisi itu menjadi ancaman bagi lembaga pendidikan formal termasuk perguruan tinggi.
Hal itu terungkap dalam dialoklasika Kelompok Studi Kader (Klasika) dengan tajuk Masihkah Indonesia di Rumah Ideologi Klasika, Minggu, 8 Maret 2020. Dalam kesempatan tersebut Founder Klasika Chepry Chaeruman Hutabarat dan demisioner Ketua PKC PMII DKI Jakarta Daud Gerung sebagai pemantik.
Chepry menyampaikan teknologi kini berkembang sangat pesat. Hal itu membuat masyarakat bisa dengan mudah mengakses pengetahuan. Hal itu merupakan ancaman bagi lembaga pendidikan formal termasuk perguruan tinggi.
Padahal, katanya, perguruan tinggi merupakan lumbung pengetahuan. Namun dengan kemudahan masyarakat memperoleh informasi, perguruan tinggi akan kehilangan fungsi dan ditinggalkan.
"Dalam hal ini organisasi mahasiswa seperti PMII memiliki peran penting sebagai pendidikan alternatif," ujarnya.
Untuk tetap menjadi pendidikan alternatif, PMII mesti melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Jika tidak, eksistensi juga akan hilang dan ditinggalkan.
Sementara Daud Gerung mengungkapkan modernisme menjadi tantangan tersendiri bagi PMII dan organisasi lainnya. Keadaan tersebut menuntut organisasi kembali mencari jati dirinya.
"Untuk menghadapi era yang mengalami disruption ini, kedirian organisasi merupakan hal penting untuk tetap menjaga eksistensinya," ujarnya.
Muharram Candra Lugina
"penting" - Google Berita
March 08, 2020 at 11:50PM
https://ift.tt/3aJzW5b
Organisasi Mahasiswa Penting untuk Jadi Pendidikan Alternatif - Lampost
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Organisasi Mahasiswa Penting untuk Jadi Pendidikan Alternatif - Lampost"
Post a Comment