Liputan6.com, Jakarta Dalam proses mempelajari sesuatu anak memang cenderung melakukan secara berulang-ulang. Di mata orang dewasa, yang mereka lakukan terkesan aneh dan membosankan.
Ternyata dengan memainkan atau melakukan hal itu secara berulang anak jadi betul-betul mempelajari hal baru seperti disampaikan pendiri dan Kepala Akademik Montessori Haus Asia, Rosalynn Tamara.
“Jadi jangan kita kecilkan arti ini lagi ini lagi yang dimainkan. Justru dengan repetisi, baru anak-anak bisa mengerti. Mengerti bagaimana kehidupan itu berjalan seharusnya,” kata Rosalynn
Rosalynn juga menyarankan untuk tidak mengganggu saat anak fokus bermain atau menggunakan sesuatu. Bila si Kecl salah menggunakan mainan atau barang, orang dewasa tidak perlu langsung membetulkan.
“Ketika dia asyik bermain, jangan kita menginterupsi. Kita hanya perlu melihat. Apabila dia terluka dan membutuhkan pertolongan, maka disitulah baru kita memberikan pertolongan. Jadi tipsnya, berikan pertolongan secukupnya,” kata Rosalynn di depan Orami Community beberapa waktu lalu di Kuningan, Jakarta.
Hindari Mendikte Anak
Dengan tidak menginterupsi anak yang sedang bermain, rasa dipercaya untuk bisa bermain dan bekerja itu akan timbul pada anak. Sementara, bila orangtua malah mendikte membuat rasa percaya diri si Kecil turun. Si Kecil juga menjadi tergantung pada orangtua dan hanya menunggu disuruh, tanpa mempelajari hal yang baru.
Jangan lupa bahwa pekerjaan anak dibawah usia 6 tahun adalah bermain. Jadi jangan mengganggu anak yang sedang berusaha belajar melalui permainan ya.
Penulis : Selma Vandika
Saksikan juga video menarik berikut ini:
"penting" - Google Berita
November 01, 2019 at 01:00PM
https://ift.tt/2qagmwL
Repetisi Penting untuk Proses Belajar Si Kecil, Kenapa? - Liputan6.com
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Repetisi Penting untuk Proses Belajar Si Kecil, Kenapa? - Liputan6.com"
Post a Comment