Mau tidak kita makan nasi putih saja? Minimal perlu telur dadar bukan?
Bagaimana juga jika kita minum jika tidak ada wadahnya? Minimal harus ada wadah / gelas untuk menampung air yang akan kita minum bukan?
Terkadang kita sering merasa tertekan kenapa harus ada target dalam mengerjakan sesuatu. Itu ibarat makan nasi putih atau minum tanpa wadah/ gelas jika kita tidak memiliki target. Target sebenarnya adalah suatu motivasi. Target adalah parameter yang mengejar produktivitas kita untuk terus mengejar dan menyelesaikan suatu aktivitas.
Baca: Haruskah Mengeluh?
Contoh paling sederhananya adalah ketika kita masih belajar di bangku SD, SMP, SMA, bahkan di bangku perkuliahan. Sangat jelas bahwasanya lama belajar masing-masing tingkatan adalah 1 tahun. Orang tua sudah dapat memprediksi berapa uang sekolah/kuliah yang harus dikeluarkan sehingga mereka bisa bekerja untuk mengejar target tersebut. Bagi anak sekolah/kuliahan juga akan terus berpacu ketika mereka merasa telah ketinggalan terlalu jauh, atau memunculkan semangat mereka ketika mendekati akhir-akhir pembelajaran ditingkatannya.
Begitu penting target itu, setuju tidak?
Dalam menentukan target sebenarnya mudah saja, gunakan saja SMART (Spesific, Measure, Achievable, Relevant, Timeframe).
1. Specific : target harus spesifik, jangan terlalu umum. Misalnya ingin menjadi orang kaya. Seberapa kaya? Bagi si A kaya itu adalah memiliki 100 juta, tapi bagi si B yang namanya kaya itu adalah memiliki uang 100 M. Tentukan dulu target yang sangat spesifik. Misalnya ingin mendapatkan gelar S2.
2. Measure : target dibuat spesifik supaya bisa diukur. Tanpa nilai ukur bagaimana kita dapat mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kita.
3. Achievable : target harus bisa dicapai. Jangan kita tentukan target yang tidak dapat dicapai, misalnya ingin jalan-jalan ke bulan jalan kaki.
4. Relevant : relevansi ini bergantung kepada kemampuan kita. Kita harus sesuaikan kemampuan kita dalam menentukan target. Jangan pernah pesimis ketika tidak punya kemampuan karena semua hal bisa dipelajari. Yang penting adalah tumbuhkan niat, dari niat menjadi mau, dari mau menjadi mampu.
5. Timeframe : tentukan target kapan harus diraih/dicapai. Bukan berarti jika melewati timeframe, maka kita harus pesimis/down. Kita boleh tolerir keterlambatan dari timeframe sepanjang memang bisa dipertanggungjawabkan. Contohnya timeframe deadline penyelesaian tugas adalah besok, dan kebetulan laptop rusak. Ini adalah faktor yang tidak dapat diprediksi, dan ini bisa ditolerir. Untuk tindakan preventif, alangkah baiknya kita harus belajar juga yang namanya manajemen resiko sehingga sebelum terjadi resiko, kita sudah menyediakan solusi/rencana B.
Trust -- Do -- Feel -- Learn
By: Darwin, S.Kom., M.Kom., CPS, CRSP, CH
"penting" - Google Berita
November 04, 2019 at 10:00AM
https://ift.tt/32eAew5
Mengapa Target Itu Penting? - Tribun Medan
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengapa Target Itu Penting? - Tribun Medan"
Post a Comment