Liputan6.com, Jakarta - Perempuan, khususnya Ibu-ibu, adalah pemegang peranan penting dalam keluarga dan lingkungan. Karena itu, penting juga bagi kaum ibu untuk memiliki literasi keuangan dan investasi yang memadai.
Hal ini ditangkap dengan jeli oleh Presiden Komisaris Narada Aset Manajemen, Made Adi Wibawa yang menghimbau jajaran dibawahnya untuk mengajak ibu-ibu agar melek investasi.
Menurut Made Adi Wibawa, Narada mulai melakukan sejumlah kegiatan yang mengajak ibu-ibu untuk lebih memahami mengenai dunia investasi khususnya di pasar keuangan.
Dengan diluncurkannya Milenesia Cash Fund, yaitu produk reksadana pasar uang yang merupakan salah satu instrumen dari Narada Aset Manejemen, diharapkan partisipasi dari kelompok perempuan bisa meningkat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelumnya antara lain mengadakan literasi keuangan bekerjasama dengan kelompok PKK di Jakarta Selatan. Lalu lewat acara Tomorrow Today Fun(d) Festival yang membidik kaum millenial, serta berbagai kegiatan di berbagai daerah lainnya.
Menurut Made Adi Wibawan, investasi harus terus di kumandangkan ke masyarakat oleh aset management bersama-sama sehingga makin banyak yang berinvestasi. Narada saat ini gencar berkampanye di media sosial lewat #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja #InvestasiPunyaKitaSemua.
Melalui kampanye tagar tersebut, Narada ingin merubah persepsi yang mengatakan investasi Reksadana hanya milik kaum berduit saja. Faktanya, saat ini investasi Reksadana sudah bisa dimiliki hanya dengan uang Rp.10 ribu saja.
Made Adi Wibawa optimis dengan dimulai hanya Rp10 ribu Rupiah saja, maka akan semakin banyak orang tertarik untuk berinvestasi di reksadana.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang gencar menggandeng pelaku usaha jasa keuangan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrumen keuangan, juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, sampai literasi hak-hak konsumen.
Menurut OJK, pengetahuan yang baik tentang keuangan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.
Berdasarkan survei nasional OJK pada 2016 tingkat literasi dan inklusi perempuan Indonesia hanya mencapai 22,5 persen dan 66,2 perse lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi laki-laki di angka 33,2 persen dan 69,6 persen..
Sebelumnya, pada saat hadir di acara Ibu Cerdas Keuangan yang digagas oleh Narada bekerjasama dengan PKK, Deputy Direktur Edukasi OJK, Tirta Segara mengatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan harus terus ditingkatkan karena perempuan memiliki peran penting (critical economic players).
Mereka adalah pihak yang menentukan prioritas dan mengelola ke uangan keluarga. Kegiatan edukasi keuangan ini diharapkan dapat terus dilakukankepada masyarakat karena sejalan dengan tugas OJK dalam memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.
"penting" - Google Berita
October 14, 2019 at 08:28PM
https://ift.tt/31ohFW1
Peran Penting Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan - Liputan6.com
"penting" - Google Berita
https://ift.tt/2mMnZYW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peran Penting Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan - Liputan6.com"
Post a Comment